Pj Bupati Muaro Jambi Drs Raden Najmi Mendampingi Mendagri RI Zulkifli Hasan Melakukan Pelepasan Ekspor Pinang Ke Arab Saudi dan Bangladesh

 


Muaro Jambi - Pj Bupati Muaro Jambi Drs Raden Najmi Mendampingi Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan dalam Rangka Pelepasan Ekspor Buah Pinang Dari Jambi Ke Arab Saudi dan Bangladesh.Giat Dilaksanakan Di desa Kota Karang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Sabtu (13/07/2024) 

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jambi,Al-Haris,Mantan Gubernur Jambi Zomi zola,Kepala Dinas Koperindag provinsi Jambi,Kepala Opd Lingkupan Pemkab Muaro Jambi, Camat Kumpeh,Kepala Desa dan Tamu undangan lainnya. 

Dalam Sampaiannya Pj Bupati Muaro Jambi Drs Raden Najmi mengatakan pada hari ini kita mendampingi Menteri perdagangan Republik Indonesia bapak Zulkifli hasan dalam rangka melakukan Pelepasan ekspor Buah Pinang dari Jambi ke Arab Saudi dan Bangladesh.

Lanjut dirinya menyebutkan alhamdulillah kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sukses,dua mobil truk Kontainer sudah siap kita kirim ke Arab Saudi dan Bangladesh dengan jumlah buah Pinang 38 Ton dengan masing-masing 16 ton satu truk kontainer.

Pelepasan puluhan ton Pinang kering diekspor oleh gudang Pinang PT Best Star Indonesia yang terletak di desa kasang pudak kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. 

Sementara itu Menteri perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan menyampaikan jika Pinang mempunyai Bangsa Pasar Besar diluar negeri seperti Arab Saudi, Bangladesh, Mesir, Vietnam dan beberapa negara besar lainnya.

"Hari ini kita melepas ekspor pinang ke Negara Arab Saudi dan Bangladesh,” katanya

Dia mengapresiasi adanya kerja sama yang baik antara PT Best Star Indonesia dengan negara-negara yang menerima pinang. Oleh karena itu, dirinya meminta kerja sama ini terus dikembangkan.

Namun demikian, yang menjadi keluhan masyarakat sebagai petani adalah rendahnya harga pinang, baik ditingkat petani hingga barang yang diekspor.

Terkait hal itu, Zulhas menyebut jika turunnya harga ini dipengaruhi dengan negara tujuan ekspor yang juga mempunyai produk yang sama.

“Kita sudah berupaya keras, saya sudah coba bertemu menteri India, dan menteri perdagangannya lima kali ke India. India ini pasar paling besar, harga kita di patok, kendalanya karena mereka punya produk dalam negeri, tapi tugas kami tetap berupaya melakukan diplomasi perdagangan,” imbuhnya.